MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Karakteristik Etika Akhlak ”
Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata
Kuliah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Disusun Oleh :
Kelompok
8
PTIK
04
Nur Syamsinar Munir
NIM :
Selvia Deviv
(Penanggung Jawab)
NIM :
PENDIDIKAN
TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2014/2015
KATA PENGANTAR
Asslamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji serta syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Karakteristik
Etika Akhlak”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik mengenai materi maupun
sistematika penulisan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis
sendiri. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah di masa yang akan
datang.
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Makassar,
03 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Hal
KATA
PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .......................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................
1.4 Manfaat...................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Etika, Moral & Akhlak........................................................
A. Konsep
Etika, Moral & Akhlak........................................................
2.2 Hubungan
Tasawuf dengan Akhlak........................................................
2.3 Karakteristik
Akhlak Islam....................................................................
2.4 Jenis-Jenis
Akhlak..................................................................................
A. Akhlak
Mahmudah ..........................................................................
B. Akhlak
Madzmumah .......................................................................
2.5 Indikator
Manusia Berakhlak ................................................................
2.6 Faktor-faktor Yang Membentuk dan Mempengaruhi Akhlak...............
A. Insting .............................................................................................
B. Adat/Kebiasaan ..............................................................................
C. Wirotsah .........................................................................................
D. Lingkungan .....................................................................................
2.7 Akhlak Dan Aktualisasinya Dalam Kehidupan ....................................
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
............................................................................................
3.2 Kritik
&Saran ........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara
lain : fiqih, aqidah, muamalah, akhlaq, dan lain-lain. Seorang muslim bisa
dikatakan sempurna apabila mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek tersebut
sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita
mampu menilai perilaku seseorang,
apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata
dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing-masing individu
berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal
tiap-tiap individu.
Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat berpengaruh
terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati
perkembangan perilaku seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam,
sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada
perilaku yang kurang baik.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini dengan harapan
agar akhlak, moral, dan etika yang kurang baik dapat diperbaiki sesuai dengan
ajaran Islam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun yang kami
bahas di sini beberapa masalah, diantaranya :
1. Apa
pengertian Etika, Moral dan Akhlak?
2. Apa
hubungan Tasawuf dengan Akhlak?
3. Bagaimanakarakteristik
Akhlak dalam Islam?
4. Apa
saja jenis-jenis Akhlak dalam Islam?
5. Bagaimana
indikator manusia berakhlak?
6. Apa
saja faktor-faktor yang membentuk dan yang mempengaruhi Akhlak manusia?
7. Bagaimana
aktualisasi akhlak dalam dalam kehidupan?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui
pengertian etika, moral dan akhlak.
2. Memahami
hubungan tasawuf dengan akhlak.
3. Memahami
karakteristik akhlak dalam Islam
4. Mengetahui
jenis-jenis akhlak dalam Islam
5. Memahami
tentang indikator manusia berakhlak.
6. Mengetahui
faktor-faktor apa saja yang membentuk dan mempengaruhi akhlak manusia
7. Mengetahui
akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan.
1.4 MANFAAT
1.
Pembaca diharapkan dapat membedakan baik
buruknya perilaku seseorang.
2.
Pembaca diharapkan mampu merubah akhlak
yang kurang baik menjadi akhlak yang sesuai ajaran islam.
3.
Sebagai pedoman dan tolak ukur berperilaku
dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
AKHLAK, MORAL DAN ETIKA
A. Konsep Etika, Moral dan Akhlak
Secara subtansial etika, moral
dan akhlak memang sama yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan
manusia dalam hubungannya dengan tuhan, sesama manusia dan alam dalam arti
luas. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah ukuran kebaikan dan
keburukan itu sendiri.
Etika adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah
akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan etika merupakan
sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu system tata nilai masyarakat
tertentu.
Adapun moral adalah ajaran baik
dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat.
Seseorang dianggap bermoral kalau sikap hidupnya sesuai dengan tradisi yang
berlaku di masyarakat tempat ia berada, dan sebaliknya seseorang dianggap tidak
bermoral, jika sikap hidupnya tidak sesuai dengan tradisi yang berlaku di
masyarakat tersebut. Dan memang menurut ajaran islam pada asalnya manusia
adalah makhluk bermoral dan etis. Dalam arti mempunyai potensi untuk menjadi
makhluk yang bermoral yang hidupnya penuh dengan nilai-nilai atau norma-norma.
Sedang kata akhlak secara bahasa berarti budi
pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup, adalah ajaran yang berbicara
tentang baik dan buruk ukurannya adalah wahyu tuhan.
Secara terminologi akhlak adalah ilmu yang
menentukan batas antara yang baik dan yang buruk, terpuji dan tercela,
menyangkut perkataan dan perbuatan manusia lahir dan batin.
Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah keadaan jiwa
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Sejalan dengan itu al-Gazali menyebutkan
bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melakukan pertimbangan pikiran.
Jadi yang menjadi ukuran akhlak adalah kondisi hati.
2.2 HUBUNGAN TASAWUF
DENGAN AKHLAK
Tasawuf adalah
proses pendekatan diri kepada Allah dengan cara mensucikan hati. Dalam tasawuf
disebutkan bahwa Allah yang maha suci tidak dapat didekati kecuali hati yang
suci.
Kalau ilmu akhlak
menjelaskan mana nilai yang baik mana yang buruk juga bagaimana merubah akhlak
buruk menjadi akhlak baik secara zahiriyah yakni dengan cara – cara yang nampak
sepeti keilmuan, keteladanan, pembiasaan dan lain-lain. Maka ilmu tasawuf menerangkan
bagaimana mensucikan hati, setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya
adalah akhlak yang mulia. Perbaikan akhlak menurut tasawuf berawal dari
penyucian hati. Dan orang yang melakukan penyucian hati disebut sufi sedang ajarannya adalah tasawuf.
Pada dasarnya
akhlak adalah aktualisasi ajaran islam secara keseluruhan. Dalam kacamata
akhlak tidaklah cukup iman seseorang dalam bentuk pengakuan apalagi hanya dalam
bentuk pengetahuan. Yang kaffah
adalah Iman, Ilmu dan Amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak.
Memperhatikan
tujuan global diatas, maka kita dapat menggambarkan ruang linngkup ajaran
akhlak yaitu, akhlak terhadap diri sendiri, al-taubah
(kembali kepada Allah), al-muraqabah
(kesadaran diri bahwa Allah mengintai kita), al-muhabasah (selalu intropeksi terhadap diri sendiri), al-mujahadah (terus-menerus mendekati
Allah). Akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap kalam Allah (al-kitab). Akhlak
terhadap Rasulullah, akhlak terhadap sesama manusia, meliputi : kepada orang
tua, kepada anak, istri, kerabat, tetangga, sesame muslim, etika kepada orang
kafir, kepada binatang, dan kepada alam semesta.
2.3 KARAKTERISTIK
AKHLAK DALAM ISLAM
Secara sederhana akhlak Islami dapat diartikan sebagai
akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami. Kata
Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati posisi sebagai
sifat. Dengan demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mudah, disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran
Islam.
Namun demikian, perlu dipertegas disini, bahwa akhlak
dalam ajaran agama tidak dapat disamakan dengan etika atau moral, walaupun
etika dan moral itu diperlukan dalam rangka menjabarkan akhlak yang berdasarkan
agama (akhlak Islami). Hal yang demikian disebabkan karena etika terbatas pada
sopan santun antara sesama manusia saja, serta hanya berkaitan dengan tingkah
laku lahiriah. Jadi ketika etika digunakan untuk menjabarkan akhlak Islami, itu
tidak berarti akhlak Islami dapat dijabarkan sepenuhnya oleh etika atau moral.
Ruang lingkup akhlak Islami adalah sama dengan ruang
lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola
hubungan. Akhlak diniah (agama/Islam) mencakup berbagai aspek, dimulai dari
akhlak terhadap Allah, hingga kepada sesama makhluk (manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak bernyawa)
2.4 JENIS – JENIS AKHLAK
Dari segi sifatnya, akhlak
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang baik, atau disebut juga
akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk
atau akhlak madzmumah.
A. Akhlak Mahmudah
“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji
yang merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji
ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula”
Sifat terpuji yang
dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepada rasul, taat
beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, bersyukur atas segala nikmat
Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur,
menepati janji, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri,
silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka
bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup
bersih, menyayangi binatang, dan menjaga kelestarian alam.
B. Akhlak Madzmumah
“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang
tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan
martabat manusia.”
Sifat yang termasuk
akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah,
antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki,
bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah,
mengadu domba, sombong, putus asa, mencemari lingkungan, dan merusak alam.
Demikianlah antara
lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan
manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan
diri sendiri dan orang lain.
Allah berfirman
dalam surat At-tin ayat 4-6, artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke
tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan beramal
shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
2.5 INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK
Manusia berakhlak
adalah manusia yang suci dan sehat hatinya sedang manusia yang tidak berakhlak
adalah manusia yang kotor dan sakit
hatinya. Namun sering kali manusia tidak sadar kalau hatinya sakit. Kalau pun
ia sadar tentang kesakitan hatinya, ia tidak berusaha untuk mengobatinya.
Padahal penyakit hati jauh lebih berbahaya ketimbang penyakit fisik.
Indikator manusia
berakhlak kata al-Gazali adalah tertanamnya iman dalam hati. Sebaliknya manusia
yang tidak berakhlak adalah nifaq di
dalam hatinya. Nifaq artinya sikap
mendua terhadap tuhan. Tidak ada kesesuaian antara hati dan perbuatan. Iman
bagaikan akar bagi sebuah tumbuhan. Sebuah pohon tidak akan tumbuh pada akar
yang rusak dan keropos. Sebaliknya sebuah pohon akan baik tumbuhnya bahkan
berubah jika akarnya baik. Amal akan bermakna jika berpangkal pada iman, tetapi
amal tidak akan membawa makna apa-apa apabila tidak berpangkal pada iman.
Demikian juga dengan amal tidak bermakna apabila amal tersebut berpangkal pada
kemunafikan. Hati orang yang beriman itu bersih, didalamnya ada pelita yang
bersinar dan hati orang kafir itu hitam dan malah terbalik. Taat akan perintah
Allah, juga tidak mengikuti keinginan syahwat dapat mengkilaukan hati.
Sebaliknya melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barangsiapa yang
melakukan dosa, hitamlah hatinya. Dan barang siapa yang melakukan dosa tetapi
menghapusnya dengan kebaikan, tidak akan gelaplah hatinya hanya cahaya itu
berkurang.
2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK DAN MEMPENGARUHI AKHLAK
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan Akhlak antara lain adalah:
A.
Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan
dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh Insting
seseorang ( dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat yang dibawa
manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai
motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku antara lain adalah:
·
Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir
telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
·
Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat
kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang
tuanya.
·
Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat
manusia untuk mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan
·
Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan
merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari terlebih dahulu.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu dipelajrari terlebih dahulu.
B.
Adat/Kebiasaan
Adat/Kebiasaan adalah setiap tindakan
dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang
sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbuatan
manusia, apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya,
itu dinamakan adat kebiasaan.
C.
Wirotsah (Keturunan)
Berpindahnya sifat-sifat tertentu
dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak
merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu
mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang tuanya.
D. Lingkungan
Artinya suatu yang melingkupi tubuh
yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa
yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. Lingkungan
ada 2 macam :
·
Lingkungan Alam
Alam yang melingkupi manusia
merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang.
Lingkungan alam mematahkan atau mematangkan pertumbuhn bakat yang dibawa oleh
seseorang.
·
Lingkungan Pergaulan
Manusia hidup selalu berhubungan
dengan manusia lainnya. Itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu,
dalam pergaulan akan saling mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah
laku. Contohnya Akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak
anaknya, begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut
pendidikan yang diberikan oleh guru di sekolah.
2.7
AKHLAK DAN AKTUALISASINYA DALAM KEHIDUPAN
Perbaikan akhlak merupakan
bagian dari tujuan pendidikan Islam. Pendidikan yang hanya berorientasi pada
kecerdasan intelektual telah gagal membawa manusia dalam pemungsian dirinya
sebagai khalifah fi al – ardi. Sejak
awal seorang Socrates telah mengingatkan bahwa tujuan pendidikan adalah
kebaikan sifat dan budi, yaitu kasih saying dan kerelaan. Tujuan nyata dari
pendidikan adalah warisan sosial dari suku bangsa sejenis. Berbicara masalah
yang sama al-Gazali menyatakan, bahwa penyesuaian diri tidak sekedar dijalankan
terhadap norma masyarakat, tetapi terhadap norma tuhan. Al-Gazali selanjutnya
mengutarakan bahwa tujuan pendidikan secara individual ialah membersihkan hati
dari godaan nafsu dan amarah, hingga ia jernih bagaikan cermin yang dapat
menerima cahaya tuhan. Mendidik itu sama dengan pekerjaan peladang membuang
duri dan mencabut rumput yang tumbuh diantara tanaman-tanaman, agar segar dan
subur tumbuhnya.
Di
dalam hati yang bersih, Iman tumbuh dan berkembang. Ia menebarkan cahaya
keseluruh anggota badan lahir batin. Kalau indikator manusia berakhlak adalah
manusia yang tertanam didalam hatinya Iman yang kokoh, maka tasawuf adalah
upaya bagaimana kiat-kiat agar iman itu istiqamah dan tetap kokoh
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berikut
beberapa kesimpulan dari makalah diatas :
·
Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan
lagi. Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap
aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.
Etika adalah studi yang sitematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai
baik, buruk, harus, benar, salah, dan sebagainya.
·
Perbedaan Akhlak, Moral Dan Etika:
Akhlak: standar penentuan Al-Qur’an dan Al-Hadits
Moral : besifat lokal/khusus
Etika : lebih bersifat teoritis/umum
·
Karakteristik akhlak Islam adalah perbuatan yang
dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya yang
didasarkan pada ajaran Islam.
·
Baik atau kebaikan adalah sesuatu yang
diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia, sedangkan buruk adalah
sesuatu yang tidak berharga, tidak berguna, merugikan, atau yang mengakibatkan
tidak tercapainya tujuan.
·
Akhlak manusia di bagi menjadi dua, yaitu Akhlak
Mahmudah dan Akhlak Madzmumah. Akhlak Mahmudah adalah akhlak yang terpuji.
Sedangkan, Akhlak Madzmumah adalah akhlak yang tercela.
·
Terdapat lima faktor yang membentuk dan yang
mempengaruhi akhlaq manusuia, yaitu insting (naluri), adat atau kebiasaan, wirotsah
(keturunan), dan lingkungan
B. KRITIK &SARAN
Apabila
didalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan mohon
dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca demi
perbaikan makalah ini dan kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Drs., H., dkk. 1991. MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama
Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi Aksara.
Asmara, Drs.,M.A.1992. Pengantar
studi akhlak. Jakarta :
Rajawali Pers.
Azra, Azyunardi, prof., Dr., dkk. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam
pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta
: Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam.
Derajat, Zakiah, Prof., Dr., dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam.
Jakarta ; Bulan Bintang.
Nurdin, Muslim, Drs., K.H., dkk. Moral dan Kognisi Islam (Buku teks
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum). Bandung
: CV Alvabeta.
.
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
ReplyDeleteKaos Dakwah Terbaru
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu